http://www.iconj.com/favicon-cfk4511zec.html#code Tjah Pordjo

cho-cho selalu sayang sama cha-cha

cho-cho selalu sayang sama cha-cha

SELAMAT DATANG DI BLOG CAHYO PORDJO

Jika ingin menjelajahi pengetahuan buka blog ini
<>

Internet

Jumat, 18 Februari 2011

mesin jupiter 155cc solusi street performance


Mungkin dalam dunia biker banyak yang suka dengan ubahan jenis ini karena dapat dipakai harian sekaligus dipakai kebut-kebutan. tapi disamping itu tentu masih ada resikonya.

Untuk itu saya coba mengulas dalam artikel ini...

Yang pertama adalah ubahan piston. Piston jupiter yang bawaan lahirnya 51mm diganti dengan piston honda sonic ov.25 yang besarnya 58mm.untuk boring harus menyesuaikan dengan yang lebih besar,bisa diganti dengan boring kawak kaze atau honda GL max.

Selanjutnya kita stroke up,menggeser pen stang piston ke luar sepanjang 2,3mm. jadi langkah piston menjadi 58,6mm dari yang asalnya 54mm. hasil ini didapat dari rumus (2 X 2,3)+5,4mm = 58,6mm.

Untuk ubahan kop,klep diganti dengan klep honda sonic ukuran 28/24,bisa dengan klep aftermarket yang lebih mudah aplikasinya tanpa potong klep,membuat got, dan hardenering(sepuh).tapi klep aftermarket kurang cocok untuk harian yang behan bakarnya bensin,

Ruang bakar yang sudah berganti klep turut diperbesar lubang IN dan EX,untuk motor ini saya sesuaikan dengan karbu nya. Knalpot juga harus di imbangi,jangan terlalu banyak tekukan pada leher knalpotnya,untuk ram dan silincer itu terserah setting mesin.

Jupiter bore up piston tiger ternyata aman2 saja


over bore up pada yamaha jupiter ternyata masih aman dilakukan,

bore up seperti ini bisa dilakukan untuk segala peruntukan,misalnya

untuk balap liar,drag bike versi event resmi,bahkan motor harian....

untuk balap liar biasanya sangat membantu dalam hal kamuflase,misal untuk balap dengan motor sport,atau mesin 2 tak CC besar....

sedangkan untuk event bisa masuk kelas FFA (free for all) karena CC jupiter ber piston Tiger ini masih dalam batas regulasi yaitu : 3,14 X 3,0 kwadrat X 5,8(STROKE UP) = 189CC,masih aman karena biasanya malah pakai piston izumi tiger diameter 65mm

kendala pada mesin korekan pasti ada,mungkin pada noken As yang pasti berisik,templar yang aus,dan sbagainya...

untuk penggantian piston bila masa oversize mudah dilakukan karena tersedia ukuran2 piston sampai ov.100

crankcase dibubut pada bag tempat boring,setang piston diganti yamaha mio untuk mengikuti pen piston yang 16mm,silinder blok juga ditambah daging aluminium pada bagian kamprat nya agar boring besar bisa masuk,begitu juga dengan KOP,libang In di geser mundur menyesuaikan klep dan sudut klep baru....

sedangkan klep hanya dipotong,dibuatkan alur COTTER,dan di hardenering...

untuk kamprat mudah saja,hanya kanibal dari motor yang kamprat nya kelewat molor...
selamat mencoba......

As kruk Vega ZR solusi STROKE UP Jupiter Z

OTOMOTIFNET - Boleh saja mengira, Yamaha Vega ZR adalah perubahan kecil dari versi terdahulunya, Vega R. Tapi ternyata tidak ada yang sama antara kedua motor ini kecuali desain bodinya yang masih sedikit mirip, maklum Yamaha menciptakan kedua motor “irit” ini sebagai kakak dan adik. Selain itu semuanya berbeda dari sasis sampai mesin. Vega ZR benar-benar baru.

“Ini adalah pengembangan terbaru dari generasi Vega R namun bukan sekedar perubahan kecil. Vega ZR ini benar-benar baru,” buka Dyonisius Beti, Vice President Director, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) yang mengelar acara launching heboh dengan mendatangkan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo. Apakah Vega ZR seheboh Lorenzo? Mari kita lihat bersama motor yang baru akan resmi diproduksi sekaligus dijual pada Januari 2009 ini.

“Kita baru akan produksi dan jual pada Januari 2009, makanya belum tahu harga pastinya. Mungkin sedikit lebih mahal Rp 500 ribuan dengan Vega R. Nanti kita kasih kepastian harganya, sabar ya,” terang Dyon dengan senyum ramahnya. Tapi tentunya boleh dong Pak, dagangannya kita kupas sedikit.

Sein di body

Desain head lamp mirip Vega R

Untuk membuktikan mereka berbeda bisa dilihat dari konstruksi rangkanya. Bila dibandingkan Vega ZR dan Vega R punya dimensi yang berbeda. Vega ZR punya sumbu roda lebih panjang. Bila Vega ZR panjangnya 1235 mm sedang Vega R hanya 1195 mm. Meski lebih panjang bukan berarti tak selincah Vega R. Dengan selisih yang sangat kecil bisa dipastikan tidak akan terasa perbedaannya.

Justru akan membuat motor lebih stabil karena tenaga dari mesin 115cc diklaim lebih besar. Apalagi bila melihat kontruksi mesinnya yang over stroke, Vega ZR memiliki torsi yang lebih besar bila dibanding dengan Vega R. Tentunya konstruksi rangka seperti ini akan membuat Vega ZR makin tenang saat berakselerasi.

Coba bandingkan, Vega ZR memiliki diameter piston 50 mm dan langkah 57,9 mm. Sedang pada Vega R diameter pistonnya 51mm dan langkahnya 54,0 mm. Berdasarkan data ini sudah terbukti Vega ZR punya torsi dan tenaga di putaran bawah yang cukup besar.

Bicara irit-iritan, motor dengan karakter seperti ini juaranya. Karena pengendara tidak perlu membuka gas dalam-dalam untuk mengajak motor berjalan. Konstruksi mesin ini juga membuktikan bahwa mesin yang dipakai Vega ZR benar-benar berbeda dengan pendahulunya Vega R. Bahkan karakternya mirip-mirip Yamaha Mio yang punya diameter piston dan langkah sama.

Stop lamp elegan

Kunci jok di spatbor belakang

Urusan desain, garis bodi Vega ZR dan Vega R masih mirip-mirip. Perubahan paling mencolok ada pada lampu sein yang tak lagi terletak di setang. Selain itu letak kunci kontak juga unik karena tidak terletak di bodi samping namun ada di spatbor belakang tepatnya di atas tempat plat nomor. Katanya si untuk memudahkan saat membuka jok.

Spesifikasi Vega ZR :
Mesin
Tipe : 4 langkah SOHC pendingin udara
Diameter x Langkah : 50,0 x 57,9 mm
Volume Silinder : Satu silinder mendatar
Gigi transmisi : 4 Kecepatan
Pola Pengoperasian gigi : N-1-2-3-4 (Kembali)
Kopling : Manual, Basah, Multiplat
Karburator : VM 17 SH x 1 Mikuni
Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol
Kelistrikan
Battery : 12V5AH
Busi : C6HSA/W20FS-U
Sistem Pengapian : DC-CDI
Rangka
Tipe Rangka : Pipa Besi
Suspensi Depan : Teleskopic Fork
Suspensi Belakang : Swing Arm
Ban Depan : 70/90-17M/C38P
Ban Belakang : 80/90-17M/C44P
Rem Depan : Cakram Hidrolik /Tromol
Rem Belakang : Tromol
Dimensi
Panjang x Lebar x Tinggi : 1930 mm x 675 mm x 1055 mm
Jarak Sumbu Roda : 1235 mm
Jarak Terendah Ke Tanah : 126 mm
Kapasitas Tangki : 4,2 liter
Berat Isi : 97 kg

Spesifikasi Vega R :
Mesin
Tipe : 4 langkah Air Cooled
Diameter x Langkah : 51,0 x 54,0 mm
Volume Silinder : 110,3 cc
Susunana Silinder : Satu mendatar
Gigi Transmisi : 4 Kecepetan
Pola Pengoperasian : N-1-2-3-4 (Return)
Kopling : Manual, Basah, Multiplat
Karburator : VM 17 x 1 Mikuni
Sistem Starter : Motor Starter dan Starter Engkol
Kelistrikan
Battery : 12V5AH
Busi : C6HSA/W20FS-U
Sistem Pengapian : CDI
Rangka
Tipe Rangka : Pipa
Suspensi Depan : Telescopic Fork
Suspensi Belakang : Swing Arm
Ban Depan : 70/90-17M/C38P
Ban Belakang : 80/90-17M/C44P
Rem Depan : Cakram Hidrolik
Rem Belakang : Tromol
Dimensi
Panjang x Lebar x Tinggi : 1890 mm x 675 mm x 1030 mm
Jarak Sumbu Roda : 1195 mm
Jarak Terendah ke Tanah : 146 mm
Kapasitas Tangki : 4,2 Liter
Berat : 95,1 Kg

Kerja Noken As pada mesin 4Tak


Jika anda membaca article bagaimana mesin 4 langkah/ 4 tak bekerja, maka anda akan mengetahui valve atau klep yang membiarkan campuran bahan bakar dan udara masuk ke mesin dan mengeluarkannya lewat knalpot dari mesin. Sedangkan jenong/tonjolan camshaft yang mendorong klep untuk membuka saat rotasi cam dan per klep yang mengembalikan klep ke posisi menutup lubang klep. Ini adalah siklus penting dari mesin 4 langkah dan yang membuat dampak yang hebat pada performa mesin pada diberbagai rentang kecepatan.

Di article ini, anda akan mempelajari bagaimanakah camshaft dapat mempengaruhi performa mesin. Dan jenis-jenis system cam di mesin 4 langkah, ada single overhead cam (SOHC) dan ada double overhead cam (DOHC). Dan kita akan menjelaskan cara singkat dalam mensetting camshaft untuk membuat kerja mesin lebih efisien.

Mulai dari basicnya:

Basic camshaft
Kunci pentingnya semua jenis camshaft adalah jenong/benjolan klepnya. Ketika cam berputar, lubang klep membuka dan menutup pada sisi intake dan klep pembuangan dalam satu saat yang hampir bersamaan dengan gerakan dari piston. Jadi ada hubungan sebab akibat dari hubungan langsung antara bentuk permukaan cam dan cara mesin berkerja di rentang kecepatan yang berbeda.

Untuk memahami bagaimana pentingnya hal ini, coba bayangkan ketika kita menjalankan sebuah mesin dengan ekstrim sangat pelan – pada 10 sampai dengan –20 (RPM) dengan cara menselah kick starter atau dengan menekan saklar starter mesin elektrik – dan hal ini terasa bahwa ada gerakan turun naik piston sebelum akhirnya diujung knalpot terdengar raungan mesin di knalpot tanda ada siklus yang berjalan dan mesin hampir hidup. Akan sangat mustahil apabila mesin dapat bergerak dengan rentang 100 s/d 200 RPM, karena ini sangatlah pelan, tapi coba bayangkan saja kira-kira, pada kecepatan rendah ini, siklusnya ketika piston menuju arah turun saat langkah intake (disebut juga TDC top dead center) klep intake/ klep masuk akan terbuka dan klep intake tadi akan menutup ketika piston dari dasar naik keatas.

Klep buang/klep keluar akan membuka ketika gerakan piston naik ke permukaan (disebut bottom dead center/BDC) pada saat akhir dari langkah pembakaran, dan akan menutup lagi ketika piston menyelesaikan langkah pengeluaran.

Tetapi apa yang terjadi ketika anda menambah tinggi RPM ?

Ketika anda menambah RPM dari 100 ke 200 RPM maka konfigurasi dari cam tidak bekerja dengan baik, dan mesin terdengar tidak stabil dan akan mati. Jika mesin digerakkan pada RPM 4000, klep akan membuka dan menutuo 2000 kali setiap menit atau 33 kali setiap detik. Pada kecepatan ini, piston bergerak sangat cepat, yang menyebabkan campuran bahan bakar dan udara bercampur dengan baik dan masuk kedalam ruang pembakaran dengan cepat dengan baik.

Ketika klep masuk/intake terbuka dan piston mulai melakukan langkah masuk, bahan bakar dan udara masuk bercampur di jalan masuk ke ruang pembakaran pada sisi intake. Pada saat piston mencapai bawah dalam gerakannya pada langkah intake, campuran tadi bergerak dalam kecepatan tinggi. Jika kita segera menutup klep masuk, semua campuran akan berhenti dan tidak jadi masuk ke ruang pembakaran. Dengan membiarkan klep masuk terbuka lebih lama, maka momentum dari masuknya campuran senyawa bahan bakar dan udara tadi akan terus masuk ke dalam ruang bakar, sehingga apa yang akan terbakar lebih banyak dari seharusnya yang dapat mengakibatkan ledakan yang lebih besar. Tentunya ini yang dicari oleh para tuner untuk menaikkan power mesin sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar tentunya. Kita juga ingin klep masuk tadi membuka lebih lama pada saat kecepatan tinggi, saat angkatan tinggi atau lamanya klep terbuka ini dinamakan lift, lift ini tergantung dari bentuk jenong dari klep itu tadi.
Ada 2 Camshaft untuk mesin motor standart harian adalah jenis profile camshaft standar (standart camshaft)t, dan ada cam untuk performa mesin yang lebih (performance camshaft. Pada jenis cam standart saat mesin dijalankan pada kecepatan idle/ kecepatan stasioner maka mesin akan berjalan dengan sempurna sehingga bunyinyapun halus, tetapi lain jika mesin menggunakan jenis cam performance ini, biasanya mesin motor akan terdengar sangat kasar pada kecepatan idle/ stasioner. Kenapa pada cam performace mesin terdengar sangat kasar, seolah terdengar irama yang tidak serasi diiringgi ledakan-ledakan kecil ? hal ini terjadi karena lobe atau benjolan bentuk cam sudah lebih besar dan sedikit merata pada benjolan depan dan belakang cam, yang menyebabkan tekanan ke klep menjadi di satu sisi lebih lama dan disisi lain lebih cepat menutup klep intake dan klep buang sehingga menyebabkan ada saat dimana kedua klep intake dan klep buang tadi sama-sama pada posisi membuka sehingga ada dorongan pembakaran balik ke arah karburator pada mesin karburator dan ke arah injector pada mesin injection. Performa cam inilah yang dianut pada mesin-mesin motor balap baik di arena drag bike atau road race.

Tenaga yang dihasilkan dari klep yang terbuka dan menutup dengan sangat presisi pada suatu mesin satu silinder akan menghasilkan tenaga yang sangat maksimal selama tidak membentur part/ bagian dari mesin yang lain, dalam hal kerja sama di ruang mesin pembakaran 4 langkah (bagian yang dapat terbentuk yakni pistonnya).

Dengan adanya silinder lain yang berkerja juga pada mesin akan lebih lagi menambah tenaga seperti contohnya di mesin Kawasaki Ninja 250R, atau mesin Honda CB 200 lama. Pabrikan tentunya memberikan fariable yang berbeda pada durasi setiap klep pada setiap pasang silinder, hal ini ditujukan untuk saling memberikan dorongan tenaga yang bisa saling mengisi kekosongan tenaga dari silinder yang pertama. Oleh karena itu mesin yang bersilinder lebih dua tentunya menghasilkan karakter yang berbeda dibanding motor dengan satu silinder dengan ukuran kapasitas CC yang sama.

Bore Up mesin


bore up aman buat yamaha jupiter

Bebek 4-tak memakai trik bore up, naik stroke atau perbesar katup kian lazim di jalanan. Cuma sayang, makin banyak trik yang hanya uber performa tapi melupakan faktor daya tahan. Seperti yang banyak terjadi saat ini.

“Kalau mau naik stroke, mending pasang kruk-as Honda Karisma ke Yamaha Jupiter-Z. Otomatis langkah piston jadi 57,9 mm (stroke asli Jupiter 54 mm). Timbang ubah kruk-as Jupiter atau ganti pin bawah (big end) model offset berisiko nggak balans,”

Dan taunya, tak banyak ubahan di seputar area crank-case Jupiter-Z untuk memuat bilah kruk-as Karisma yang lebih lebar dan berat. “Kebetulan kode laher kruk-as kiri sama, yaitu 6304. Jadi nggak masalah. Cuma buat yang kanan harus ganti dari 6205 jadi 6304,”

Namun sebelum diterapkan, dulu putar bandul kruk-as Karisma dan pastikan tidaak bergesek di dinding crank-case. Dan kalau ada mentok dikit, kurangi kelebihan ‘daging’ alumunium dengan pisau bor tune. Pekerjaan berikut yang rada berat, poros kruk-as bagian kanan Karisma harus dibentuk sama persis punya Jupiter-Z. Hal ini agar gigi primer dan pompa oli tetap bisa bekerja normal. “Caranya potong bagian ujung 3 mm. Terus minta tukang bubut bikin gerigi dengan mesin scrap,”

Sementara buat sisi kiri relatif mudah, karena sekadar memperkecil diameter poros kiri kruk-as Karisma agar muat lubang magnet Jupiter-Z. Dan tidak lupa bikin alur spi pengunci. Berhubung stroke Karisma lebih panjang, dengan terpaksa blok silinder mesin Jupiter-Z dimodifikasi. Seperti memberi paking alumunium pengganjal blok silinder bawah setebal 9 mm dan pasang 4 baut blok silinder Suzuki Shogun 125. Tak hanya itu, rantai keteng Jupiter-Z juga mesti disambung 1 mata

“Kalau sudah begitu, setang piston Karisma berdiameter 13 mm sekarang bisa pakai piston Kawak Kaze (53 mm), Blitz Joy (56 mm),Honda Sonic (58 mm)atau Honda Tiger (63mm). Pokoknya tinggal pFont sizeilih dan sesuaikan ubahan pendukung di kepala silinder,”

Sebab makin gede piston tentu bagian kubah, squish, lebar klep hingga sitting valve bisa diseimbangkan pula. Kalau pakai piston Kaze kapasitas jadi 127,6 cc, dengan piston Blitz Joy melonjak sampai 142,5 cc atau bengkak gara-gara piston Sonic jadi 152,8 cc. Tinggal pilih!

Persiapan sebelum balap liar


setiap sepeda motor atau mobil memiliki rpm yang berbeda untuk mendapatkan puncak tarikannya... untuk trek−trekan, maka pindah giginya di maju mundur 500 sampai 1000 rpm dari rpm puncak dan rpm puncak yang tertera di spesifikasi mesin di letakkan di tengah−tengahnya bila kendaraan tersebut bermesin standart, maka rpm puncak tarikan akan dapat diketahui dari spesifikasi kendaraan pada bagian yang menunjukkan momen puntir maximum pada rpm yang tertera pada spesifikasi dari kendaraan tersebut bila mesin sudah tidak standart, maka untuk mengetahuinya adalah dengan menguji mesin di dynamo meter untuk mengetahuinya untuk menambah tarikan kendaraan bermesin 4 tak antara lain dapat dilakukan dengan:

1. memperbesar diameter klep api (outtake) maupun klep minyak (intake), terutama klep minyak (intake)
2. mempertebal tonjolan pada noken as (ingat mempertebal bukan memperlebar), memapas tonjolan noken as malah menurunkan power mesin
3. bila ada noken as balap, maka di cari noken as yang sudut tonjolannya sesuai dengan spesifikasi mesin

4. mengganti cdi standart dengan cdi balap, mengingat cdi standart biasanya ada speed limiter atau rpm limiter yang membatasi kerja mesin hanya sampai pada limit tertentu
5. pada dasarnya type dan bentuk knalpot pada mesin 4 tak tidak banyak berpengaruh pada power mesin, lain halnya dengan mesin 2 tak, yang mana justru baru terjadi puncak pembakaran pada ujung knalpot pada posisi sebelum silencer knalpot, sehingga bentuk knalpot sangat berperan dalam menentukan power mesin pada mesin 2 tak. pada mesin 4 tak, pembakaran telah sempurna selesai di dalam ruang bakar (ruang seher) yang disekat langsung oleh klep api dan klep minyak
6. bisa juga dengan memperlebar tonjolan pada noken as pada batas−batas tertentu, tertutama pada bagian yang mengatur klep intake (klep minyak) 7. bila telah memperbesar ukuran klep, maka menjadi kewajiban untuk mengganti karburator dengan diameter yang lebih besar yang sesuai dengan ukuran klep yang baru 8. jangan lupa memperbesar pilot jet
9. setelan angin karburator, cari putaran mesin yang paling tinggi dan paling halus pada kondisi mesin panas, itu setelan angin karburator yang benar

itu soal mesin, lain lagi soal perbandingan gigi, lain lagi type ban, dll. selamat trek−trekan, selebihnya tinggal tergantung dari jokinya,jangan lupa awasi rival karena biasanya balap liar identik dengan kecurangan.

Jupiter Z untuk Road race


kuncian terbesar hanya pada kepala silinder. Terutama noken as alias kem atau poros bubungan.

Dalam meramu korekan mesin Jupiter 110 cc dan 125, setingan serupa. Perbedaannya hanya pada kapasitas silinder. Tapi, kem sama, dikikis sampai habis dan menyisakan tinggi cam 23,8 mm.
Kalau ditanya durasi, biasanya sih tergantung kapasaitas silinder,sekitar 260 -280 derajat.

kem juga sama seperti yang dilakukan mekanik lain. Selain memapas pantat kem, juga mengubah sedikit profil benjolan kem. “Diupayakan agar durasi berubah dari standar. Itu saja.

Main akal-akal kembali dilakukan. untuk maju-mundur bukaan klep dia mengakali lewat stopper gigi sentrik kem. Lubang stoppergigi sentrik dibikin lebar pake bor tuner. Ada tiga gigi sentrik dengan 3 tingkatan besar lubang stopper. Ada yang lebih lebar 0,5 mm, 1 mm dan 1,5 mm.
Untuk ngebut cukup geser gigi timming sekitar 3 -8 derajat tergantung kebutuhan. untuk gampangnya pakai yang adjuster atau adapter cam.

masalah pada jupiter piston tiger


dalam membangun sebuah mesin yang kencang,pasti ada hambatan - hambatan nya.... jika suatu bagian dari mesin sudah diubah spesifikasinya,pasti akan merembet ke bagian yang lain.apalagi jika kita sugah mengubah sistem dam mekanisme kerja mesin seperti pada mesin yamaha 5tp (jupiterz awal).

contoh saja ,jika kita ganti piston yang lebih besar dari spesifikasi awalnya,itu akan membuat klep berikut sudutnya harus diubah pula,begitu juga dengan kubah ruang bakar,per klep,boring,noken as,saluran masuk-buang,knalpot,dll....

pada mesin 5tp berpiston tiger,biasanya masalah terletak di bos klep,,, bos klep gampang pecah,dan lubang masuk-buang tidak bisa dibuat landai...terutama lubang in.. jika lubang in di biat terlalu landai,maka dudukan perklep dikop tidak bisa dalam,solusinya harus potong per klep,,,bisa juga lubang in jebol ke dudukan per klep,itu untuk seputar kop...

4 komentar: